Ntah gw di pihak siapa

Ntah gw di pihak siapa, yang di pikiran gw ntah lu orang agama nya apa ga ada sangkut pautnya bila dihadapkan dengan urusan kewarganegaraan. Harap bisa dibedakan pelayan masyarakat, abdi negara, dll bukanlah pemimpin agama. Kalau mau nyari pemimpin agama datang aja ke tempat ibadah, jangan ke kantor pemerintahan.

Ntah gw di pihak siapa, pengejawantahan soal agama di negara gw perlu dikaji ulang dengan cermat. Gw tahu dan dukung 100% sesorang memeluk suatu agama, tapi lagi-lagi gw ga habis pikir urusan pribadi dengan Tuhan dibawa-bawa di tatanan kewarganegaraan dan pemerintahan (dugaan gw sh emang ‘sengaja’ dibawa-bawa untuk suatu keperluan politik).

Hellooo… di konstitusi NKRI kita juga dicantumkan (gw yakin pendiri negara ini juga berpikiran sama), semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Jadi gak ada yang namanya warna negara kelas 3, kelas 2 ataupun kelas 1. 

*maap cukup emosi dengan orang-orang yang berpikiran sempit di zaman yang mudah di adu domba ini*